LAPORAN ILMU USAHATANI
“POTRET SERTA KLASIFIKASI USAHATANI DI DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG PROPINSI BANGKA BELITUNG”
Oleh :
Leta Nopriansyah
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN BIOLOGI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
BALUNIJUK
2017
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya terdiri dari petani sehingga sector pertanian memegang peranan penting. Sektor pertanian sebagai sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk terutama bagi mereka yang memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Selain itu sector pertanian, salah satu hal penting yang harus diperhatikan sebagai penyedia pangan bagi masyarakat. Peningkatan produksi yang harus seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk dapat dicapai melalui peningkatan pengelolaan usaha tani secara intensif. Olehkarenaitu, pengetahuan tentang cara pengusahaan suatu usaha tani mutlak dibutuhkan agar dapat meningkatkan produktifitas serta dapat meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (disingkat Babel ) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera , dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001 . Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas roda pemerintahan provinsi. Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Cina Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata
Desa Balunijuk merupakan salah satu desa di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka mempunyai luas wilayah 5.089 km2 dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jada Bahrin
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tua Tunu
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Air Duren
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pagarawan
Secara keseluruhan, desa balunijuk memiliki jenis tanah yang sebagian besar ultisol, pH tanah 4,8-5,5. Yang artinya bisa ditanami dengan berbagai macam tanaman seperti tanaman sayuran, dan tanaman pangan lainnya. Sedangkan untuk pengairan masih terdapat pengairan manual yang artinya dilakukan penyiraman oleh para petani.
Ilmu usaha tani adalah ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal. Sumber daya itua dalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen. Besarnya pendapatan usaha tani diperhitungkan dari pengurangan besarnya penerimaan dengan besarnya biaya usaha tani tersebut. Penerimaan suatu usaha Tani akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti luasnya usaha tani, jenis dan harga komoditi usaha tani yang diusahakan, sedang besarnya biaya suatu usaha tani akan dipengaruhi oleh topografi, strukturtanah, jenis dan varietas komoditi yang diusahakan, teknis budidaya serta tingkat teknologi yang digunakan.
Analisis biaya dan pendapatan perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha yang dimiliki. Layak tidaknya suatu peluang usaha tergantung berapa lama periode pengembalian modal, semakin cepat kembali berarti usaha tersebut semakin menguntungkan.
Hal ini berkaitan dengan cash flow, yaitu sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Konteks studi perencanaan usaha tani sangat bervariasi, bila perencanaan usaha tani merupakan bagian dari program penyuluhan dan untuk keperluan itu disusun perencanaankhusus bagi usaha tani perorangan. Perencanaan usaha tani bersifat menguji implikasi pengaturan kembali sumberdaya usahatani, mengevaluasi akibat yang di sebabkan oleh perubahan dalam metode berproduksi maupun organisasinya.
Perencanaan usaha tani dapat dilakukan pada usaha tani sebagai satu kesatuan (terpadu) atau sebahagian saja (parsial). Dalam macam perencaan yang pertama semua tanaman dan ternak ditinjau dan dipertimbangkan berdasarkan keseluruhan kegiatan.
Komoditas kentang saat ini telah menjadi salah satu komoditas yang strategis. Meskipun masyakarat Indonesia pada umumnya mengkonsumsi kentang bukan sebagai makanan pokok, namun permintaan terhadap komoditas ini menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan permintaan tersebut tidak terlepas dari semakin meningkatnya permintaan kentang untuk kebutuhan bahan pangan, sebagai bahan baku industry maupun pakan ternak. Hal ini menunjukkan adanya implikasi bahwa komoditas kentang kini memiliki peranan yang sangat penting.
Tujuan
Praktikum Ilmu Usaha tani ini diselenggarakan dengan maksud mahasiswa praktikum dapat mengetahui permasalahan petani di kegiatan usahatani dan mahasiswa mengetahui factor-faktor produksi usahatani petani di desa Balunijuk.
Manfaat
Dari praktikum ini mahasiswa dapat mengambil data secara langsung, serta dengan adanya makalah ini mampu mendorong mahasiswa untuk menghasilkan karya tulis lagi.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ilmu Usaha Tani
Usaha tani adalah suatu kegiatan mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, dan modal sehingga memberikan manfaat sebaik-baiknya. Usahatani merupakan cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan, penggunaan faktor-faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin (Suratiyah, 2006).
Usahatani adalah organisasi dari alam, tenaga kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi pertanian. Petani sebagai pengelola usahatani termasuk pembiayaannya adalah seseorang yang membutuhkan dan berperan dalam perencanaan bisnis yang meliputi penyediaan dan pengalokasian dana, menciptakan dana melalui pengendalian sumber-sumber serta mengelolanya dalam kegiatan produksi seefektif mungkin. Dengan demikian petani tidak boleh salah langkah dalam tindakannya untuk mencapai tujuan produksi tersebut . Efisiensi usahatani memberikan batas layak dan tidaknya suatu usahatani dilaksanakan. Perhitungan efisiensinya menggunakan biaya dalam usahatani dianalisis melalui imbangan antara penerimaan total dengan biaya total yang disebut Return and Cost Ratio (R/C ratio). Pada metode ini mengandung arti bahwa tingkat efisiensi usahatani diukur atas dasar keuntungan (Hernanto, 2008).
Usahatani dapat dikatakan berhasil minimal harus dapat menghasilkan cukup pendapatan untuk membayar biaya semua alat yang diperlukan, bunga modal, upah tenaga kerja petani dan keluarganya yang digunakan untuk usahatani secara layak dan dapat mempertahankan keadaan usahatani sedikitnya berada dalam keadaan semula. Efisiensi perlu diperhitungkan karena pendapatan usahatani yang tinggi tidak selalu mencerminkan efisiensi yang tinggi pula, selanjutnya untuk mengetahui manfaat dari suatu teknologi atau keragaman usahatani yang satu terhadap yang lain dapat dilakukan dengan analisis B/C ratio (Hadisaputro, 2003).
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Sedangkan dalam arti sempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatansebidang lahanuntuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifatsemusim.Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia.
Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagaikebudayaan agraris. Sebagai bagian darikebudayaanmanusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelumrevolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia. Setiap bagian dunia memiliki perkembangan penguasaan teknologi pertanian yang berbeda-beda.
Di beberapa bagian Afrika atau Amerika masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara), yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun tetap berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika Utara dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu mendukung penyediaan pangan ratusan orang.Pada saat ini, Indonesia menghadapi kemungkinan krisis pangan yang cukup berat.Krisis ini disebabkan oleh memburuknya krisisagraria. Indonesia harus memperluas areal lahan pertanian agar mampu mengimbangi naiknya grafik konsumsi pangan masyarakat. Masalahnya, pada saat ini ternyata sektor pertanian sudah tidak lagi menjanjikan.
Dari data BPS, dalam waktu 10 tahun terakhir telah terjadi alihfungsi lahan sawah seluas 80.000 ha per tahun. Dalam jangka pendek, alih fungsi memang belum terasakan dampaknya terhadap ketahanan pangan. Namun, bila terus terjadi tanpa ada langkah-langkah komprehensif menghentikannya akanmengganggu ketahanan pangan nasional. Permasalahan di sektor ini sebenarnya bukan hanya ancaman yang muncul dari derasnya proses alih fungsi lahan. Di samping itu, menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian juga menjadi ancaman yang nyata pada produktifitas pertanian.Inti dari pembicaraan di atasdalam waktu yang tidak lama lagi, niscaya Indonesia akan mengalami krisis pangan yang merupakan bentuk terburuk krisis agraria. Krisis ini tentunya tidakhanya berimbas pada kehidupan kaum tani sebagai kalangan yang paling menggantungkan hidupnya pada sokongan sumber-sumber agraria. Krisis ini akan menimpa seluruh rakyat Indonesia.
Petani menghadapi banyak permasalahan dalam perannya menghasilkan bahan pangan. Selain 3 permasalahan yang muncul pada aspek budidaya, lahan (tanah) dan pengendalian HPT, permasalahan petani dan pertanian di Indonesia begitu kompleks baik yang kemudian tergolong secara makro maupun mikro. Secara makro masalah utamapertanian di Indonesia adalah
Marginalisasi pertanian, cirinya adalah pertanian kurang memberikan harapan, masihbanyak petani yang berorientasi pada off farm, disisi lain petani hanya memanen 0,02 ha (super gurem) sehingga pertanian penyumbang kemiskinan terbesar di Indonesia ;
Exchange farmer, mayoritas umur petani saat ini 70 tahun dan yang berumur dibawah 30 tahun jumlahnya sedikit, kebanyakan generasi muda enggan menjadi petani. Pada tingkat petani masalah petani juga semakin banyak. Masalah tersebut diantaranya: rendahnya pengetahuan/wawasan, rendahnya tingkat keterampilan, kurangnya motivasi, tidak memiliki kemampuan pengelolaan usaha tani,kurangnya dukungan atas modal dan sarana produksi usahatani, kurangnya dukungan kebijakan pemerintah, jarang mendapatkan bimbingan dan conseling berupa penyuluhan dan tidak adanya wahana/tempat petani untuk belajar untuk meningkatkan kemapuan yang dibutuhkannya. Menemukan atau merancang berbagai solusi alternatif untuk memecahkan masalah di atas memerlukan kemampuan, ketrampilan dan kreativitas pihak-pihak yang terlibat. Mereka harus bisa mengatasi kompleksitas permasalahan yang dihadapi dan merancang solusi-solusi alternatif yang berkualitas dan dapat memecahkan masalah itu. Selain itu, solusi-solusi tersebut haruslah dapat diterima oleh berbagai pihak yang terkait
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan
Identitas Keluarga Petani
Desa Balunijuk merupakan salah satu desa di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka mempunyai luas wilayah 5.089 km2. Pada hasil kuisisoner, kami mewawancarai bapak Ismail yang tinggal di Balunijuk. Adapun identitas lengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Nama Petani : Ismail
2. Umur : 48 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan Utama : Pekebun
5. Lama Bekerja Pada Pekerjaan Utama : 8 Tahun
6. Pekerjaan Sampingan : -
7. Lama Bekerja Pada Pekerja Sampingan : - Tahun
8. Jumlah Tanggungan Keluarga : 3 Orang
Permasalahan Produksi yang dihadapi
Iklim
Iklim merupakan salah satu factor penentu dalam keberhasilan usahatani,hal ini dikarenakan iklim akan menentukan kegiatan petani untuk memulai kegiatan usahataninya. Bapak ismail menerangkan bahwasannya iklim menyebabkan pengaruh yang besar kepada usahataninya karena menyebabkan ketidak pastian kegiatan penanaman komoditi yang diusahakannya.
Ketersediaan Benih
Benih yang bagus akan meningkatkan produktifitas penghasilan petani dan juga mengurangi modal petani dalam melakukan usahataninya, pak Ismail menyatakan bahwasannya petani di Balunijuk masih belum mendapatkan ketersediaan bibit yang unggul sehingga mereka memanfaatkan anakan dari induk tanaman tersebut.
Ketersediaan Pupuk
Pupuk masih menjadi masalah dalam pertanian di desa Balunijuk hal ini dikatakan oleh pak Ismail akibat dari pembagian pupuk subsidi yang masih belum merata kepada para petani.
Ketersediaan Pestisida
Berbeda dengan pupuk, pestisida sendiri telah banyak ditemukan di desa Balunijuk, hal ini dikarenakan pestisida bukan dari pemerintah akan tetapi di produksi oleh took-toko kimia sehimgga mudah di dapatkan oleh petani Balunijuk di warung terdekat.
Ketersediaan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan oleh petani di desa Balunijuk masih menggunakan tenaga kerja dalam keluarga. Hal ini dikarenakan skala usaha yang dilakukan petani di desa Balunijuk masih mayoritas skala kecil sehingga tidak efektif untuk menggunakan tenaga kerja luar keluarga.
Ketersediaan air irigasi
Irigasi merupakan pengaturan air untuk tanaman komoditas yang diusahakan oleh petani sehingga lebih produktif hasilnya. Petani di Balunijuk khususnya bapak Ismail mengatakan kalau irigasi masih menjadi masalah dimana untuk pengairan masih menggunakan alat bantu berupa mesin air yang dibeli oleh bapak Ismail sendiri.
Serangan Hama dan Penyakit
Untuk hama dan penyakit sendiri bapak ismail hanya mengalami permasalahan pada komoditi kemanginya dimana terdapat ulat pada daunnya sehingga menurunkan bahkan merusak kualitas dari tanaman kemangi yang diusahakannya.
Permasalahan diluar Proses produksi
Fluktuasi harga output : (1) Ya (2) Tidak
Pemasaran sulit dilakukan : (1) Ya (2) Tidak
Harga di responden (petani) di bawah harga minimal yang diharapkan petani : (1) Ya (2) Tidak
a. Komoditas : ..kemangi...... Harga yang diharapkan petani : .....rp 500/ikat..
b. Komoditas : ..sawi…....... Harga yang diharapkan petani : ...rp 2,500/ikat..
c. Komoditas : ............................. Harga yang diharapkan petani : .........
d. Komoditas : ............................. Harga yang diharapkan petani : .........
Permasalahan Lainnya : belum ada.
Lahan Tanah usahatani
Jenis Lahan
Luas Lahan Usahatani
Luas Lahan Yang di Tanam
Luas Lahan Tanaman Utama
Intensitas Penggunaan Lahan
Status Kepemilikan
Perkebunan
0,5 ha
0,5 ha
0,25 ha
Terus menerus
pribadi
Tenaga Kerja usahatani
Jenis Pekerjaan
Tenaga Kerja Dalam Keluarga (HKO)
Tenaga Kerja Luar Keluarga
HKO
Upah (Rp)
Persemaian
1 Lk dan 1 Pr
Persiapan Lahan
1 Lk
Penanaman
1 Lk dan 1Pr
Pemeliharaan
1 Lk dan 1Pr
Panen
1 Lk dan 1Pr
Pasca Panen
1 Lk
Modal Usahatani
Modal
Nilai (Rp)
Konsekuensi Modal
Bunga Modal (Rp)
Penyusutan Rp)
Asuransi (Rp)
Pemeliharaan (Rp)
Komplementer (Rp)
Tanah/Lahan :
30jt
Bangunan
1,2jt
Alat Pertanian :
Cangkul
(75ribu)
Mesin air (900ribu)
Parang
(60ribu)
Komoditi :
2000/ikat
250/ikat
Bahan Pertanian :
500 ribu keseluruhan
Pinjaman :
-
Manajemen/Pengelolaan Usahatani
Aktivitas Teknis
Usahatani apa yang dilakukan petani dan bagaimana caranya ?
Usahatani sayuran yang dilakukan dengan cara penanaman turun temurunsehingga tidak ada modifikasi dari proses penanaman komoditi sayur sawi dan kemangi yang diusahakan oleh petani
Bagaimana cara petani memanfaatkan lahannya ?
Cara pak Ismail memanfaatkan lahannya ialah dengandengan menanami lahan tersebut dgn pola tanam campuran antara sawi dan kemangi.
Bagaimana gambaran teknologi dan peralatan yang digunakan serta bagaimana implikasinya pada penggunaan tenaga kerja ?
Untuk saat ini usahatani yang dilakukan oleh bapak Ismail hanya menggunakan teknologi yang masih tergolong sederhana sehingga tenaga kerjanya masih menggunakan tenaga kerja manusia.
Seberapa besar skala usahatani yang dilakukan petani ?
Berdasarkan skala usahatani yang dilakukan oleh bapak Ismail dapat digolongkan kedalam petani kecil karena memiliki skala lahan 0,5 hektar.
Aktivitas komersil
Berapa banyak dan apa saja input yang dibutuhkan dalam usahatani yang dilakukan petani ?
Adapun input yang dibutuhkan oleh bapak Ismail dalam usahataninya adalah pupuk sebanyak 15kg, bibit unggul,mesin teknologi 1.
Kapan input yang digunakan petani dalam UT diperoleh dan digunakan ?
Input tersebut sebagian telah didapat dan digunakan pada saat akan memulai produksi usahataninya.
Darimana input yang digunakan petani dalam UT diperoleh ?
Dari dana pribadi yang dikeluarkan langsung oleh bapak Ismail.
Berapa jumlah input yang akan digunakan petani dalam UT ?
Jumlah input yang akan digunakan oleh bapak Ismail adalah tergantung dengan kebutuhan pada saat budidaya tanamannya.
Bagaimana penggunaan input yang digunakan petani dalam UT ?
Masih terbatas hanya penggunaan bibit saja.
Berapa perkiraan besaran produksi yang akan diperoleh dari penggunaan input tersebut ?
Sesuai jumlah lahan yang ditnami.
Bagaimana pemasaran hasil UT yang dilakukan petani ?
Pemasarannya melalui perantara tengkulak.
Kepada siapa hasil UT dipasarkan ?
Kepada tengkulak kemudian dipasarkan ke rumah makan maupun pasar
Dimana hasil UT dipasarkan ?
Di pasar seputaran wilayah pangkalpinang
Kapan hasil UT dipasarkan ?
Setiap hari,
Bagaimana penentuan kualitas produksi atau hasil UT yang dilakukan petani ?
Penentuan kualitas dari hasil pertanian petani yaitu dengan cara melihat kondisi fisik dari produk pertanian tersebut
Aktivitas Finansial
Bagaimana mekanisme petani mendapatkan dana untuk UTnya?
Yaitu dengan datang langsung ke lembaga peminjaman uang yang ada di desa Balunijuk, salah satunya adalah lembaga swadaya masyarakat atau LSM.
Bagaimana penggunaaan pendapatan dan keuntungan dari UT yang dilakukan petani ?
Penggunaan keuntungan dari produk hasil pertanian yaitu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dan untuk mengusahakan usahatani selanjutnya.
Adakah penggunaan kebutuhan dana untuk jangka panjang yang akan datang yang dilakukan petani dalam UTnya ? Jika ada bagaimana mekanismenya?
Belum ada, hal ini dikarenakan hasil dari usahatani tersebut masih sedikit dan penyebab lainnya akibat dari skala lahan yang diusahakan masih minim atau tergolong petani kecil.
Aktivitas Akuntansi
Apakah petani membuat catatan tentang semua transaksi baik bisnis maupun pajak yang dilakukan dalam UTnya ?
Belum dilakukan oleh petani.
Apakah petani membuat laporan kegiatan UTnya ?
Untuk laporan sendiri petani memiliki keterbatasan dalam segi pengaturan laporan kegiatan tersebut.
Apakah petani menyimpan data tentang UTnya ?
Tidak ada
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dilapangan dengan narasumber bapak Ismail dapat kita simpulkan bahwasannya kegiatan usahatani yang dilakukan oleh bapak Ismail masih tergolong tradisional hal ini ditunjukan oleh peralatan pertanian yang ia gunakan masih peralatan yang biasa digunakan petani pada umumnya dan masih belum menggunakan teknologi seperti yang dilakukan oleh petani modern. Hal yang lain ditunjukan oleh corak usahatani bapak Abdul Latif yang masih bersifat subsisten.
Petani di desa Balunijuk memiliki banyak permasalahan dalam melakukan usahatninya salah satunya adalah terbatasnya lahan dan teknologi yang kurang memadai.
Saran
Kapada para mahasiswa agar dapat memberikan komentar yang membangun dengan harapan agar saya selaku penyusun laporan ini bisa mengoreksi letak kesalahan dan juga bisa membuat laporan yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://shinji-black.blogspot.co.id/2012/06/usahatani.html
http://jumnahdi-muhammad.com/2015/03/sejarah-desa-balunijuk.html
diakses pada tanggal 18 maret 2017.
No comments:
Post a Comment