Sunday, November 6, 2016

pemanfaatan potensi pisang

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara agraris yaitu Negara yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang tinggi dan bagus untuk kegiatan pertanian. Hal itu dimanfaatkan oleh penduduk Indonesia yang  mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani untuk melakukan kegiatan pertanian salah satunya menanam buah pisang.
Buah pisang sudah banyak dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia. Buah ini mengandung banyak zat bergizi yang berguna untuk tubuh kita apabila dikonsumsi. Selain untuk konsumsi, buah pisang juga digunakan sebagai olahan produk-produk makanan yang bias menghasilkan nilai rupiah.
Adanya perkembangan teknologi atau pengetahuan tentang produksi dan pemanfaatannya terlihat usaha tani pisang ini akhirnya mempunyai keunggulan komparatif yang tinggi untuk pasar dalam maupun luar negeri sehingga berkembang menjadi suatu usaha yang bercorak komersial, yang dicirikan oleh penjualan sebagian besar atau seluruh hasil produksinya, perhatian pada komoditas inipun mulai meningkat sehingga diketahui bahwa komoditas pisang pada tahun 1991, 1992, dan 1994 merupakan salah satu komoditas yang memberikan kontribusi dalam inflasi (mulyani, s. i., 1997)
Secara keseluruhan tanaman pisang merupakan tanaman buah yang cukup prospektif, karena perannya cukup menjanjikan dalam menyediakan kalori dan pendukung ketahanan pangan.
Pisang dipilih karena keberadaan atau ketersediannya bisa sepanjang waktu, tumbuh hampir disetiap tempat ditanah air ini, harganya tejangkau oleh konsumen baik pedesaan maupun perkotaan, pisang dapat menjadi substitusi bahan pangan pokok selain beras, dan penyumbang devisa Negara.
Mengapa memilih topik tersebut
Pisang merupakan tanaman musiman yang tumbuh dan tersedia diseluruh tanah air kita, selain itu juga pisang merupakan sumber makanan yang mudah dibeli ataupun didapatkan oleh masyarakat serta perawatan pisang tidak perlu dilakukan secara intensif sehingga para petani bisa melakukan pertanian yang lain dalam memanfaatkan waktu luang.
Masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih buah yang murah dan mudah didapat serta jika ingin membudidayakannya tidak perlu biaya ataupun tenaga kerja yang berlebih, hal itu bisa kita manfaatkan sebagai peluang bisnis baik itu bisnis bibit pisang, daun pisang, buah pisang, serta olahan-olahan makanan dari pisang yang dapat menghasilkan keuntungan bagi kita.










ISI
Produksi pisang di Indonesia masih banyak terpusat didaerah jawa, hampir 60% produksi pisang Indonesia dihasilkan di jawa. Sebaran produksi pisang dijawa adalah jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur. Produsen pisang diluar jawa antara lain : lampung, sumatera utara, sumatera selatan, sumatera barat (untuk kawasan sumatera), nusa tenggara timur dan Sulawesi selatan (untuk daerah luar jawa) (Biro Pusat Statistik, 1994).
Pada sistem agribisnis, pisang digunakan untuk media mendapatkan keuntungan atau minimal mendapatkan modal untuk modal usaha selanjutnya. Pasar merupakan tempat atau media bagi para lulusan agribisnis untuk dapat menjual produk pertanian dengan harga yang layak baik itu pasar luar negeri maupun dalam negeri.
Pemasaran Pisang Dalam Negeri
Pada umumnya lokasi produsen pisang jauh dari pasar konsumen sehingga transaksi langsung antara konsumen dan produsen hampir tidak pernah terjadi. Akibat dari permasalahan tersebut banyak lembaga-lembaga pemasaran yang membentuk rantai pemasaran tertentu untuk membentuk ataupun menghubungkan antara konsumen dan produsen. Semakin panjang saluran pemasaran dari petani ke konsumen terlihat persentase bagian bagi petani akan lebih kecil. Ada anggapan bahwa petani pisang sering dirugukan oleh pedagang yang terlalu besar dalam mengambil keuntungan.
Dari rerataan harga bulanan dibeberapa kota terlihat fluktuasi harga bulanan relatif kecil, sedangkan fluktuasi untuk harga konsumen tahunan menunjukan peningkatan. Fluktuasi harga yang kecil karena ketersedian pisang tidak dipengaruhi musim, sedang perbedaan harga yang cukup mencolok antara 1997/1998 banyak disebabkan oleh menurunnya nilai rupiah sehingga buah impor meningkat harganya. Peningkatan harga tersebut menggeser permintaan buah dalam negeri sehingga harganya naik. Pasar pisang segar dalam negeri pada umumnya masih potensial dan memungkinkan menyerap pertambahan produksi yang ada (Sudaryanto, T., 1992).
Pemasaran Pisang ke Luar Negeri
Pemasaran ini pada umumnya masih sedikit terjadi hal itu disebabkan karena produktipitas petani masih dalam sekala kecil atau mereka menanam pisang hanya untuk mengisi waktu luang saja dan tidak ditekuni. Hal ini disebabkan karena mudahnya pisang didapatkan dan pisang terdapat disemua wilayah Indonesia.
Produksi pisang diindonesia pada umunya hanya dijual didalam negeri saja atau dengan bahasa lain pisang banyak diserap oleh konsumen dalam negeri saja. Akan tetapi Indonesia pernah mengekspor pisang pada tahun 1987 dengan Negara tujuan utamanya adalah cina yang besarnya dapat mencapai 53,61% dari seluruh ekspor pisang.
karena jutaan pedagang dan konsumen didalam negeri juga ingin membeli pisang tersebut.
Konsumsi pisang sebagaimana bahan makanan lainnya dipengaruhi oleh paktor ekonomi , social budaya, musim dan teknologi. Seperti kita ketahui petani Pada dasarnya masing-masing Negara sangat mengaharapkan adanya peningkatan ekspornya, namun untuk Negara Indonesia hal itu sulit dilakukan
pedesaan di Indonesia banyak menjual buah pisang hanya untuk menambah penghasilan dan tidak hanya dikonsumsi sendiri.
Konsumsi pisang di Indonesia lebih banyak diartikan karena kandungan protein dan ketersediannya sepanjang waktu dengan harga yang dapat terjangkau.
Diantara konsumsi buah-buahan dari penduduk Indonesia konsumsi pisang menduduki peringkat teratas, yang mencapai 14,21 kg pada tahun 1995. Laju pertumbuhannya menunjukan peningkatan yang sangat lambat dibandingkan dengan total pengeluaran penduduk Indonesia.
Pisang di Indonesia masih berpotensi untuk dikembangkan karena pasar dalam negeri maupun pasar diluar negeri masih potensial untuk menyerap produksi.
Dalam pengusahaan pisang, perlu diutamakan peningkatan produktivitas, pemakaian teknologi yang efisien akan diimbangi pendapatan bersih yang lebih tinggi. Produksi pisang secara agregat sangat berfluktuasi dan setiap 3 – 4 tahun tertentu menunjukan penurunan.
Pengolahan pisang di Indonesia masih sangat sedikit yang melakukannya oleh karena itu para calon sarjana agribisnis perlu mengembangkan dan mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung tidak tahu bahkan malas agar dapat menjadi lebih berkembang lagi dan bisa memanfaatkan hasil pertanian berupa pisang menjadi suatu olahan yang menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi keluarga mereka.
Ada beberapa cara yang sederhana dalam memanfaatkan pisang yang bisa menghasilkan uang, diantaranya :
Membuat pisang menjadi olahan makanan seperti gorengan, pisang keju, dan keripik pisang.
Menjual langsung pisang tersebut kepasar atau bisa juga digunakan sebagai alat tukar-menukar dengan barang lain.
Memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus makanan lainnya yang bisa menghemat biaya dalam membuat suatu olahan.
Batang pisang juga bisa digunakan untuk hiasan yang sering digunakan pada saat acara pernikahan sebagai ucapan selamat datang.
Setelah mengetahui manfaat dari pisang tersebut masyarakat tentunya akan mempertimbangkan lagi untuk melakukan pertanian pisang dimana yang dulunya masyarakat masih enggan menanam pisang sekarang pandangan itu bisa kita ubah kearah yang lebih baik lagi agar perekonomian mereka juga bisa terbantu dengan memanfaaatkan pisang tersebut.






KESIMPULAN
Dari studi pustaka yang telah diuraikan diatas dapat disusun rangkuman sebagai berikut :
Produksi pisang di Indonesia masih banyak terpusat didaerah jawa, hampir 60% produksi pisang Indonesia dihasilkan di jawa. Sebaran produksi pisang dijawa adalah jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur. Produsen pisang diluar jawa antara lain : lampung, sumatera utara, sumatera selatan, sumatera barat (untuk kawasan sumatera), nusa tenggara timur dan Sulawesi selatan (untuk daerah luar jawa)
Pada sistem agribisnis, pisang digunakan untuk media mendapatkan keuntungan atau minimal mendapatkan modal untuk modal usaha selanjutnya. Pasar merupakan tempat atau media bagi para lulusan agribisnis untuk dapat menjual produk pertanian dengan harga yang layak baik itu pasar luar negeri maupun dalam negeri.
Produksi pisang diindonesia pada umunya hanya dijual didalam negeri saja atau dengan bahasa lain pisang banyak diserap oleh konsumen dalam negeri saja. Akan tetapi Indonesia pernah mengekspor pisang pada tahun 1987 dengan Negara tujuan utamanya adalah cina yang besarnya dapat mencapai 53,61% dari seluruh ekspor pisang.
Diantara konsumsi buah-buahan dari penduduk Indonesia konsumsi pisang menduduki peringkat teratas, yang mencapai 14,21 kg pada tahun 1995. Laju pertumbuhannya menunjukan peningkatan yang sangat lambat dibandingkan dengan total pengeluaran penduduk Indonesia.
Dalam pengusahaan pisang, perlu diutamakan peningkatan produktivitas, pemakaian teknologi yang efisien akan diimbangi pendapatan bersih yang lebih tinggi. Produksi pisang secara agregat sangat berfluktuasi dan setiap 3 – 4 tahun tertentu menunjukan penurunan
Ada beberapa cara yang sederhana dalam memanfaatkan pisang yang bisa menghasilkan uang, diantaranya : Membuat pisang menjadi olahan makanan seperti gorengan, pisang keju, dan keripik pisang. Menjual langsung pisang tersebut kepasar atau bisa juga digunakan sebagai alat tukar-menukar dengan barang lain. Memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus makanan lainnya yang bisa menghemat biaya dalam membuat suatu olahan. Batang pisang juga bisa digunakan untuk hiasan yang sering digunakan pada saat acara pernikahan sebagai ucapan selamat datang.

No comments:

Post a Comment